14.10.09

Mata Kasih

.
.
Aku seorang yang optimis; aku menilai setiap orang baik.

Bahkan, begitu seringnya melihat sisi baik segala hal
sehingga aku dicap hanya melihat kebaikan dan menafikan kenyataan.

Tidak benar, pernyataan yang mengatakan melihat secara positif
adalah cara melarikan diri dari kenyataan.

Aku sangat realistis; aku tahu kejahatan ada.
Tetapi, aku mencoba menyaring pandanganku melalui mata kasih.

Apakah sikap ini membuatku sakit dan kecewa? Kadang-kadang.
Tetapi aku percaya Allah melihatku dengan positif;

Dia senantiasa memberiku kebaikan di tengah keraguanku.
Dia tahu pikiran-pikiran jahatku, iri hatiku, dan kemalasanku.

Allah melihatku berteriak kepada anakku, hilang kesabaran di kantor,
marah kepada istriku, dan tidak peduli terhadap orang yang membutuhkan.

Tanpa mempedulikan kesalahanku Allah melihatku dengan mata kasih.

Ia tidak buta akan dosa-dosa kita,
tetapi Dia mengampuni kita jika kita meminta-Nya.

Saat aku memandang dunia dan potensinya yang luar biasa,
sikapku memampukanku untuk melihat dengan belas kasihan.

Dengan mengikuti contoh dari Allah,
lebih mudah bagiku untuk mengampuni saat kepedihan datang.

Penn.
.
.

No comments:

Post a Comment


Please leave your comment here..
No profanity please ..

Don't Forget to Visit Here..

`Encyclopaedia Metallum: The Metal Archives

`Google[dot]Com

`Lemari Buku Vina

`Internet Movie DataBase

`Wikipedia