25.11.10

Deteksi Dini Kanker Usus Besar




Karena gejala awal tidak khas, banyak penderita yang dibawa ke rumah sakit saat kanker mencapai stadium lanjut. 

Sakit perut. Itulah keluhan yang kerap dirasakan Prasetyo, 45 tahun, selama tiga tahun sebelum akhirnya divonis menderita kanker kolorektal (usus besar). 

Awalnya, dia dinyatakan dokter menderita radang usus, sehingga hanya diberi obat antiradang, penghilang rasa sakit, dan antibiotik. Namun, obat-obatan itu tak pernah mampu menghilangkan keluhannya secara tuntas. Alhasil, sakit perut itu berulang, dan selalu berulang. Sampai suatu ketika, ia merasakan sakit yang hebat di perutnya. 

Prasetyo pun kembali ke dokter. Kali ini, dokter mengatakan, ada perlengketan di usus besarnya sehingga harus dilakukan pembedahan. Sebagian usus besarnya pun dipotong. Selesai masalah? Ternyata tidak. Prasetyo yang perokok berat ini masih sering merasakan sakit di perut. Tubuhnya pun makin kurus, dan kerap mengalami diare. Penyebab dari sakit perut itu akhirnya diketahui lewat pemeriksaan di sebuah rumah sakit besar di Bandung. Kanker dipastikan telah bersarang di usus besar Prasetyo, dan telah mencapai stadium IV. Empat bulan setelah mendengar vonis ini, Prasetyo berpulang untuk selama-lamanya.

Kanker usus besar adalah salah satu jenis kanker yang cukup sering ditemui, utamanya pada pria dan wanita berusia 50 tahun atau lebih. Pada pria, kanker usus besar menempati urutan ketiga sebagai kanker tersering yang ditemui setelah kanker prostat dan paru-paru. Sementara pada wanita, kanker ini pun menempati urutan ketiga setelah kanker payudara dan paru-paru. ''Dari berbagai laporan, di Indonesia terdapat kenaikan jumlah kasus (kanker usus besar), meskipun belum ada data yang pasti. Data di Departemen Kesehatan didapati angka 1,8 per 100 ribu penduduk,'' tutur dokter Adil S Pasaribu, SpB KBD, spesialis bedah dari Rumah Sakit Kanker Dharmais, Jakarta. 

Kanker usus besar adalah tumbuhnya sel kanker yang ganas di dalam permukaan usus besar atau rektum. Kebanyakan kanker usus besar berawal dari pertumbuhan sel yang tidak ganas atau adenoma, yang dalam stadium awal membentuk polip (sel yang tumbuh sangat cepat). 

Pada stadium awal, adenoma dapat diangkat dengan mudah. Hanya saja pada stadium awal ini, seringkali adenoma tidak menampakkan gejala apapun, sehingga tidak terdeteksi dalam waktu yang relatif lama. Padahal, adenoma yang awalnya tak menimbulkan keluhan apapun ini, pada suatu saat bisa berkembang menjadi kanker yang menggerogoti semua bagian dari usus besar.

Gejala awal yang tidak khas ini membuat banyak penderita kanker usus besar datang ke rumah sakit ketika perjalanan penyakit sudah demikian lanjut. Upaya pengobatan pun menjadi sulit. Padahal, seperti dikatakan Ketua Perhimpunan Spesialis Penyakit Dalam Indonesia, dokter Aru Sudoyo SpPD KHOM, kunci utama keberhasilan penanganan kanker usus besar adalah ditemukannya kanker dalam stadium dini, sehingga terapi dapat dilaksanakan secara bedah kuratif. Sayangnya, hal seperti ini sangat jarang. Yang kerap terjadi adalah kasus seperti dialami Prasetyo, yakni kanker ditemukan pada stadium lanjut, sehingga harapan penderita untuk bertahan hidup menjadi sangat kecil. 

Jika kanker usus besar ditemukan pada stadium I, peluang penderita untuk hidup hingga lima tahun mencapai 85-95 persen. Sementara bila ditemukan pada stadium II, peluang itu mencapai 60-80 persen, pada stadium III sekitar 30-60 persen, dan stadium IV sekitar 25 persen. ''Ini artinya, bila ada 100 penderita kanker usus besar stadium IV, maka yang masih hidup sampai lima tahun hanya lima orang,'' ucap Aru. 

Deteksi dini
Untuk menghindari kemungkinan terburuk, seperti dialami Prasetyo, deteksi dini merupakan hal yang sangat penting. ''Deteksi dini atau skrining terhadap kanker ini, dapat menyelamatkan hidup,'' tegas Adil. 

Dengan deteksi dini dapat ditemukan adanya polip prakanker, yaitu suatu pertumbuan abnormal pada usus besar atau rektum yang dapat segera dibuang sebelum berubah menjadi kanker. ''Jika semua orang yang berumur 50 tahun atau lebih melakukan skrining secara teratur, maka sebanyak 60 persen kematian akibat kanker kolorektal dapat dihindari,'' tuturnya.

Deteksi dini adalah investigasi pada individu asimtomatik (tanpa gejala) yang bertujuan untuk mendeteksi adanya penyakit pada stadium dini sehingga dapat dilakukan terapi kuratif. Secara umum, urai Adil, deteksi dini dapat dilakukan pada dua kelompok, yaitu populasi umum dan kelompok risiko tinggi. Deteksi dini pada kelompok populasi umum dilakukan kepada individu yang berusia di atas 40 tahun. Sedangkan mereka yang tergolong kelompok berisiko tinggi, antara lain adalah mereka yang pernah menjalani polipektomi untuk adenoma di usus besar, dan orang-orang yang berasal dari keluarga dengan riwayat penyakit ini. 

Terkait dengan riwayat keluarga, Anda tak perlu khawatir berlebihan jika berasal dari keluarga yang memiliki riwayat kanker usus besar. Menurut Adil, faktor genetik memang bisa menjadi penyebab munculnya penyakit ini, tapi faktor tersebut bisa dipersempit. Caranya, ubahlah pola makan Anda dan lakukan deteksi dini. 

Penyebab dan gejala
Sejauh ini, penyebab kanker usus besar memang belum diketahui secara pasti. Hanya saja, ada beberapa hal yang diduga kuat berpotensi memunculkan penyakit ganas ini, yaitu: cara diet yang salah (terlalu banyak mengkonsumsi makanan tinggi lemak dan protein, serta rendah serat), obesitas (kegemukan), pernah terkena kanker usus besar, berasal dari keluarga yang memiliki riwayat kanker usus besar, pernah memiliki polip di usus, umur (risiko meningkat pada usia di atas 50 tahun), jarang melakukan aktivitas fisik, sering terpapar bahan pengawet makanan maupun pewarna yang bukan untuk makanan, dan merokok.

Dalam buku Panduan Pengelolaan Adenokarsinoma Kolorektal disebutkan bahwa meskipun penelitian awal tidak menunjukkan hubungan merokok dengan kejadian kanker usus besar, namun penelitian terbaru menunjukkan, perokok jangka lama (30-40 tahun) mempunyai risiko berkisar 1,5-3 kali. Diperkirakan, satu dari lima kasus kanker usus besar di Amerika Serikat bisa diatributkan kepada perokok. Penelitian kohort dan kasus-kontrol dengan desain yang baik menunjukkan, merokok berhubungan dengan kenaikan risiko terbentuknya adenoma dan juga kenaikan risiko perubahan adenoma menjadi kanker usus besar. ''Karena itu untuk mencegah kejadian kejadian kanker usus besar dianjurkan untuk tidak merokok,'' kata Aru. Mengenai gejala kanker usus besar, Aru menyebut beberapa hal yang kerap dikeluhkan para penderita, yaitu: 

*

Perdarahan pada usus besar yang ditandai dengan ditemukannya darah pada feses saat buang air besar.

*

Perubahan pada fungsi usus (diare atau sembelit) tanpa sebab yang jelas, lebih dari enam minggu.

*

Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas.

*

Rasa sakit di perut atau bagian belakang.

*

Perut masih terasa penuh meskipun sudah buang air besar.

*

Rasa lelah yang terus-menerus

*

Kadang-kadang kanker dapat menjadi penghalang dalam usus besar yang tampak pada beberapa gejala seperti sembelit, rasa sakit, dan rasa kembung di perut.

Untuk menangani kanker usus besar, menurut Aru, terapi bedah merupakan cara yang paling efektif, utamanya bila dilakukan pada penyakit yang masih terlokalisir. Namun, bila sudah terjadi metastasis (penyebaran), penanganan menjadi lebih sulit. Tetapi, dengan berkembangnya kemoterapi dan radioterapi pada saat ini, memungkinkan penderita stadium lanjut atau pada kasus kekambuhan untuk menjalani terapi adjuvan. Terapi adjuvan adalah kemoterapi yang diberikan setelah tindakan operasi pada pasien kanker stadium III guna membunuh sisa-sisa sel kanker.

Saat ini, terapi adjuvan bisa dilakukan tanpa suntik (infus), melainkan dengan oral/tablet (Capacitabine). Ketersediaan capacitabine tablet memungkinkan pasien untuk menjalani kemoterapi di rumah yang tentu saja efektivitasnya lebih baik. ''Capacitabine juga merupakan kemoterapi oral yang aman dan bekerja sampai ke sel kanker,'' kata Aru yang juga menjabat sebagai ketua Komisi Terapi Adjuvan, Kelompok Kerja Adenokarsinoma Kolorektal Indonesia.

Jurus Menangkal Kanker Usus Besar
Mencegah jauh lebih baik ketimbang mengobati. Hal itu juga berlaku pada kanker usus besar. Agar tak sampai terjamah penyakit mematikan ini, lakukan upaya pencegahan. Simak tips pencegahan dari dokter Adil S Pasaribu SpB KBD berikut ini: 

*

Hindari makanan tinggi lemak, protein, kalori, serta daging merah. Jangan lupakan konsumsi kalsium dan asam folat.

*

Setelah menjalani polipektomi adenoma disarankan pemberian suplemen kalsium.

*

Disarankan pula suplementasi vitamin E, dan D.

*

Makan buah dan sayuran setiap hari. 

*

Pertahankan Indeks Massa Tubuh antara 18,5 - 25,0 kg/m2 sepanjang hidup.

*

Lakukan aktivitas fisik, semisal jalan cepat paling tidak 30 menit dalam sehari.

*

Hindari kebiasaan merokok.

*

Segera lakukan kolonoskopi dan polipektomi pada pasien yang ditemukan adanya polip.

*

Lakukan deteksi dini dengan tes darah samar sejak usia 40 tahun. 

(nri/bur ) 


 
Sumber :  http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=266724&kat_id=123

 

23.11.10

Relationship is the new currency

http://www.kompaskarier.com/images/13_-_11_-_2010.jpg

OBAMA, idola saya, datang. Anak Menteng itu akhirnya pulang kampung.Dalam kunjungan supersingkat yang diwarnai jadwal superpadat, Obamamenyempatkan berpidato di balairung UI, Depok, awal minggu ini. Saya hanya bisa menonton pidato tersebut dari televisi dan membaca script pidato yang disebarluaskan melalui social network. Ada perasaan iri, maaf, -superiri- terhadap Yoris Sebastian, Agam Poedjiwo, Enda Nasution, dan sahabat-sahabat lain yang memperoleh undangan untuk hadir di sana. Dalam pidato itu, Obama banyak bicara soal relationship - antara dirinya dengan keluarga. Relationship dengan orang-orang Indonesia. Relationship antara dua bangsa. Selain itu, relationship antargenerasi.


    Relationship is a BIG word with an oven BIGGER meaning. Saya mengidolakan Obama karena kepiawaiannya untuk memaknai dan mengelola relationship dalam situasi apapun. Menjalani masa kecil dengan ayah sambung, berpindah tempat tinggal dengan kultur berbeda-beda, dan tumbuh dewasa tanpa orangtua cuma sebagian kecil dari tantangan hidup Obama. Sebagai orang yang sudah melalui hal-hal serupa, walaupun tidak sedramatis beliau, saya tidak habis pikir bagaimana Obama bisa mempertahankan ke " normal " an dalam menjalani hidup.


    Relationship is about organizing reality. Obama mengatakan jika dirinya bukan president Amerika Serikat, bisa jadi tidak akan pernah diundang jamuan makan malam kenegaraan di Istana Merdeka. Ini bisa jadi benar. Namun, satu hal yang pasti,realitasnya Obama adalah president negara adidaya nonkulit putih pertama karena dukungan orang-orang terdekatnya. Ini contoh nyata bahwa hubungan dengan siapa pun akan mempertegas identitas diri. Passion, purpose, and values akan lebih terlihat jelas dengan kehadiran orang-orang yang tepat di sekeliling kita. Selain itu, orang-orang tersebut hanya akan hadir ( dan bertahan hadir ) apabila kita memberikan alasan yang tepat.


    Our greatest joy and our greatest pain comes in our relationship with others Stephen Covey. Tidak mudah memulai, dan terlebih menjaga relationship dengan orang lain dalam konteks pribadi, bisnis, ataupun sosial. Namun ,apabila relationship dikelola dengan baik, segala hal terbaik akan datang tanpa dicari. Semua hal terindah akan terjadi tanpa perlu ditagih.


    And the currency for relationship is called SINCERITY. relationship adalah " mata uang " perkembangan  karier dan kehidupan. Selain itu, " mata uang " ini berdenominasi tunggal, yaitu ketulusan.


    Perasaan iri saya dengan Yoris, Enda, dan Agam sudah tertebus. Saya sadar mereka adalah bagian dari generasi muda bangsa ini yang telah berkesempatan belajar langsung dari Obama. Melalui mereka, relationship kita dengan prinsip-prinsip ideal kehidupan akan terus terjaga. Candor datviribusalas.

Rene Suhardono-CareerCoach
Penulisbuku: "Your Job is NOT You Career"
Follow my twitter: @reneCC

 

11.11.10

Cara Menahan Pipis Saat Kondisi Darurat

Cara Menahan Pipis Saat Kondisi Darurat

 

img

 

Menahan pipis alias buang air kecil sangat tidak disarankan karena berbahaya bagi kesehatan ginjal. Tapi saat kondisi darurat seperti dalam perjalanan atau macet, orang terkadang diharuskan untuk menahan buang air kecil untuk beberapa waktu. Bagaimana caranya?

Dilansir Ehow, Kamis (11/11/2010), berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menahan buang air kecil di saat darurat:

1. Relaksasi otot panggul atau latihan Kegel
Fokus dan cobalah merelaksasikan otot panggul dan perut pada saat yang sama, metode ini bisa membuat otot-otot yang mengelilingi uretra tertutup. Hal ini sangat mirip dengan melakukan latihan Kegel.

Cara senam kegel

Teknik senam Kegel yang mudah dilakukan caranya adalah kontraksikan otot seperti menahan kencing untuk awalnya selama 5 detik, kemudian kendurkan. Terus ulangi latihan tersebut setidaknya lima kali berturut-turut dengan meningkatkan lama waktu menahan kencing 15-20 detik.

Latihan ini tergolong mudah karena bisa dilakukan kapan saja dan hanya membutuhkan waktu beberapa menit. Latihan bisa dilakukan di kursi kerja, sambil duduk, sambil berjalan, sambil berdiri, atau berbaring.

Saat mengendarai mobil bahkan saat berada di kamar kecil pun dilakukan senam ini yang penting semua latihan ini dilakukan dalam keadaan tenang.

2. Silangkan kaki saat berdiri
Menyilangkan kaki dapat membantu Anda menahan buang air kecil saat sedang berdiri. Jangan menyilangkan kaki jika Anda sedang dalam keadaan duduk, tapi cobalah menyilangkannya dengan sedikit diangkat (gaya duduk laki-laki). Hal ini dapat menekan kandung kemih.

3. Duduk tegak
Jika Anda dalam keadaan duduk, cobalah duduk pada posisi tegak dengan punggung lurus agar memberikan ruang maksimal pada kandung kemih. Tekan paha secara bersamaan dan tidak bersandar.

4. Tidak ganti posisi
Usahakan tidak mengganti posisi Anda sebelum dapat pergi ke kamar mandi. Jika Anda semula dalam keadaan duduk, maka tetaplah duduk. Mengubah posisi tubuh dapat menyulitkan Anda menahan buang air kecil.

5. Alihkan pikiran

Mengalihkan pikiran untuk sementara waktu dapat membantu Anda menahan buang air kecil. Jangan berpikir apapun yang mengingatkan Anda dengan kamar mandi.

6. Minum banyak setelah pipis
Setelah ketemu toilet segera keluarkan kemih tersebut. Lalu minum banyak air agar Anda kembali buang air kecil untuk membuang racun dan bakteri yang tertinggal di saluran kemih.

Harus diingat, menahan buang air kecil dalam jangka waktu lama dapat menimbulkan dampak yang serius, terutama pada organ ginjal.

Seperti yang disampaikan Dr dr Nur Rasyid, SpU saat dihubungi detikHealth, saat seseorang menahan buang air kecil, maka kandung kemih akan melar atau meregang. Hal ini akan membuat pompa di kandung kemih tidak bisa berfungsi dengan baik saat buang air kecil, sehingga tak jarang banyak orang yang baru selesai buang air kecil, tak lama kemudian akan timbul kembali rasa ingin kencing.

"Urine yang tersisa banyak di kandung kemih membuat saluran tersebut mudah terkena infeksi bakteri. Tapi jika akibat menahan tersebut membuat pompa kandung kemih memberikan tekanan yang tinggi, maka bisa mengakibatkan kerusakan ginjal," ungkap dokter yang berpraktek di RSCM dan RS ASRI ini.

9.11.10

Money : What You Need Vs What You Want

    INI minggu penuh pelajaran berharga bagi saya. Diawali dari terjebak kemacetan total Jakarta samapai larut malam, dikejar deadline - termasuk penulisan kolom ini, hingga keharusan menuntaskan beberapa kewajiban lain. Saat terjebak macet, jari jemari ini cepat sekali mengetik celoteh nggak penting di twitter untuk memuaskan perasaan sebal karena terjebak terjebak lebih dari 4 jam di mobil, jadi tips karena lelah. Kesabaran cuma sekadar kata.


    We are not the central of the universe-stop thinking and acting as if we are...Apa yang saya alami tentu tidak sebanding dengan derita yang dialami para korban banjir Wasior atau tsunami di Mentawai atau letusan Gunung Merapi. Namun, berhubung macet dan ribet dialami sendiri, maka terasa lebih nyata. Atas nama kebutuhan sering kali saya melupakan alasan bekerja. Atas nama mengejar setoran, tidak jarang saya membiarkan diri menjadi sedemikian sibuk. Bagaimana dengan anda?


    
Money really matters when you don't have any. Apa jadinya bila kita kehilangan seluruh harta benda? Bagaimana kalau kehilangan segalanya? Uang dan seluruh atribut karier terasa lebih penting saat tidak ada di sekitar kita. Bagi yang mendambakan punya Rp 1 miliar di bank dipastikan tidak punya uang sebanyak itu. Siapa pun yang berpikir uang akan membawa kebahagiaan hampir dipastikan tidak pernah tercukupi dan tidak akan pernah bahagia.


    
Seriously, we need lot less than we think. Apakah memang butuh punya mobil keluaran terbaru setiap tahun? Apakah memang perlu memperbaharui gadget setiap kali model terbaru muncul? Apakah memang harus punya lebih dari 1 rumah tinggal? Jawabannya terserah pada definisi keperluan, kebutuhan dan keharusan pada masing-masing orang.Selain itu, kalaupun bermakna saat kita tiada.


    
How much of everything can we personally consume? Kehidupan bisa diibaratkan sebagai cash-flow. Membangun kekayaan memang menyenangkan, terlebih saat berlebih. Namun, neraca kehidupan hanya bermakna saat kita tiada.


    
How much do you have to pay to fall in love? Teman baru saya Santo Aboe (@St_Aboe) pengusung tulisan #fatwacinta pernah berujar cinta bukan komoditas dan jangan pernah dikomoditaskan. Pada kesempatan berbeda, kenalan baru twitter punya Putri Sentanu (@PutriSentanu) juga berbagi kisah hidup yang sanat menyentuh. Pada ujung ceritanya, Putri menyampaikan, "what comes from the heart touches the heart". Mendangar keduanya, saya pun terdiam dan berdoa agar tersadar.


    Saya tutup kolom #Ultimate-U hari ini dengan menyetir Erich Fromm, seorang filsuf kontemporer yang manganjurkan pendakatan berikut dalam menjalani karier dan kehidupan, "Be who you are-DO what you love and HAVE what you need. Itu doa saya untuk kita semua. Amien

Rene Suhardono - CareerCoach
Penulis buku: " Your Job is NOT Your Career"
Follow my twitter: @reneCC

 

Don't Forget to Visit Here..

`Encyclopaedia Metallum: The Metal Archives

`Google[dot]Com

`Lemari Buku Vina

`Internet Movie DataBase

`Wikipedia