24.11.09

Jadwal Organ Manusia

.
.
Berikut jadwal kerja organ manusia :

LAMBUNG Jam 07.00 - 09.00 Jam piket organ lambung sedang kuat, sebaiknya makan pagi untuk proses pembentukan energi tubuh sepanjang hari. Minum jus atau ramuan sebaiknya sebelum sarapan pagi, perut masih kosong sehingga zat yang berguna segera terserap tubuh.

LIMPA Jam 09.00 - 11.00 Jam piket organ limpa kuat, dalam mentransportasi cairan nutrisi untuk energi pertumbuhan. Bila pada jam-jam ini mengantuk, berarti fungsi limpa lemah. Kurangi konsumsi gula, lemak, minyak dan protein hewani.

JANTUNG Jam 11.00 - 13.00 Jam piket organ jantung kuat, harus istirahat, hindari panas dan olah fisik, ambisi dan emosi terutama pada penderita gangguan pembuluh darah.

HATI Jam 13.00 - 15.00 Jam piket organ hati lemah, bila orang tidur, darah merah berkumpul dalam organ hati dan terjadi proses regenerasi sel-sel hati. Apabila fungsi hati kuat maka tubuh kuat untuk menangkal semua penyakit.

PARU-PARU Jam 15.00 - 17.00 Jam piket organ paru-paru lemah, diperlukan istirahat, tidur untuk proses pembuangan racun dan proses pembentukan energi paru-paru

GINJAL Jam 17.00 - 19.00 Jam piket organ ginjal kuat, sebaiknya digunakan untuk belajar karena terjadi proses pembentukan sumsum tulang dan otak serta kecerdasan.

LAMBUNG Jam 19.00 - 21.00 Jam piket organ lambung lemah sebaiknya tidak mengkonsumsi makan yang sulit dicerna atau lama dicerna atau lebih baik sudah berhenti makan

LIMPA Jam 21.00 - 23.00 Jam piket organ limpa lemah, terjadi proses pembuangan racun dan proses regenerasi sel limpa. Sebaiknya istirahat sambil mendengarkan musik yang menenangkan jiwa, untuk meningkatkan imunitas.

JANTUNG Jam 23.00 - 01.00 Jam piket organ jantung lemah. Sebaiknya sudah beristirahat tidur, apabila masih terus bekerja atau begadang dapat melemahkan fungsi jantung.

HATI Jam 01.00 - 03.00 Jam piket organ hati kuat. Terjadi proses pembuangan racun/limbah hasil metabolisme tubuh. Apabila ada gangguan fungsi hati tercermin pada kotoran dan gangguan mata. Apabila ada luka dalam akan terasa nyeri.

PARU-PARU Jam 03.00 - 05.00 Jam piket organ paru-paru kuat, terjadi proses pembuangan limbah/racun pada organ paru-paru, apabila terjadi batuk, bersin-bersin dan berkeringat menandakan adanya gangguan fungsi paru-paru. Sebaiknya digunakan untuk olah nafas untuk mendapatkan energi paru yang sehat dan kuat.

USUS BESAR Jam 05.00 - 07.00 Jam piket organ usus besar kuat, sebaiknya biasakan BAB secara teratur.




Penn.
.
.

16.11.09

Beda Air Panas dan Air Dingin

.
.
Air adalah Pelepas dahaga dan berguna mengganti cairan tubuh yg berkurang yang sangat penting bagi tubuh.

Sarana transportasi zat-zat yang dibutuhkan tubuh, pengatur suhu tubuh, media pembuangan racun dan sisa-sisa metabolisme, serta mensuplai mineral dan elektrolit.

Di tubuh manusia terdiri dari air komposisinya sekitar 60 persen dari berat tubuh.
Orang kurus, kandungan air normalnya mencapai 65 persen,
sebaliknya pada orang gemuk hanya kurang lebih 55 persen.

Agar metabolisme stabil, kehilangan cairan tubuh karena keringat atau buang air kecil akan membuat kepala terasa pusing dan badan terasa lemah, karena tekanan darah yang berkurang.

Mengapa hal itu dapat terjadi?
Kekentalan darah berhubungan dengan keluar masuknya air dalam tubuh.
Bila kandungan air dalam darah berkurang, tekanan darah ikut berkurang.

Lalu, air hangat atau dingin yang sebaiknya dikonsumsi?

Air dingin, bersifat cepat melewati lambung dan masuk ke usus, menyerap panas dari bagian tubuh yang dilewati, sehingga secara langsung menghilangkan dahaga dengan cepat.

Tapi air dingin dapat menimbulkan efek rangsangan yang mendadak dan sangat kuat bagi pencernaan, sehingga dapat membuat sakit perut, bahkan lebih buruk, diare. Maka, air dingin sebaiknya diminum di kala kondisi tubuh fit.

Air hangat pun memiliki sifat yang baik. Apabila kita ingin menghangatkan perut dan menenangkan pencernaan, jenis air inilah yang paling bagus untuk diminum.

Apapun jenis air dingin atau hangat yang diminum, keduanya dapat dikonsumsi sesuai kondisi dan kebutuhan tubuh kita.


Penn.
.
.

10.11.09

Kekuatan Tanpa Kekerasan

.
.

Berikut ini adalah cerita masa muda Dr.. Arun Gandhi (cucu dari Mahatma Gandhi - Pendiri Lembaga M.K.Gandhi)

Waktu itu saya masih berusia 16 tahun dan tinggal bersama orang tua di sebuah lembaga yang didirikan oleh kakek saya, di tengah-tengah kebun tebu, 18 mil di luar kota Durban, Afrika Selatan.

Kami tinggal jauh dipedalaman dan tidak memiliki tetangga. Tak heran bila saya dan dua saudara perempuan saya sangat senang bila ada kesempatan pergi ke kota untuk mengunjungi teman atau menonton bioskop.

Suatu hari, ayah meminta saya untuk mengantarkan beliau ke kota untuk menghadiri konferensi sehari penuh. Dan, saya sangat gembira dengan kesempatan itu. Tahu bahwa saya akan pergi ke kota , ibu memberikan daftar belanjaan yang ia perlukan. Selain itu, ayah juga meminta saya untuk mengerjakan beberapa pekerjaan yang lama tertunda, seperti memperbaiki mobil di bengkel.

Pagi itu, setiba di tempat konferensi, ayah berkata, “Ayah tunggu kau disini jam 5 sore. Lalu kita akan pulang ke rumah bersama-sama.”

Segera saja saya menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang diberikan oleh ayah saya. Kemudian, saya pergi ke bioskop. Wah, saya benar-benar terpikat dengan dua permainan John Wayne sehingga lupa akan waktu. Begitu melihat jam menunjukkan pukul 17:30, langsung saya berlari menunju bengkel mobil dan terburu-buru menjemput ayah yang sudah menunggu saya. Saat itu sudah hampir pukul 18:00.

Dengan gelisah ayah menanyai saya, “Kenapa kau terlambat?”

Saya sangat malu untuk mengakui bahwa saya menonton film John Wayne sehingga saya menjawab, “Tadi, mobilnya belum siap sehingga saya harus menunggu.” Padahal, ternyata tanpa sepengetahuan saya, ayah telah menelepon bengkel mobil itu. Dan, kini ayah tahu kalau saya berbohong.

Lalu ayah berkata, “ Ada sesuatu yang salah dalam membesarkan kau sehingga kau tidak memiliki keberanian untuk menceritakan kebenaran pada ayah. Untuk menghukum kesalahan ayah ini, ayah akan pulang ke rumah dengan berjalan kaki sepanjang 18 mil dan memikirkannya baik-baik.”

Lalu, ayah dengan tetap mengenakan pakaian dan sepatunya, ayah mulai berjalan kaki pulang ke rumah. Padahal hari sudah gelap, sedangkan jalanan sama sekali tidak rata. Saya tidak bisa meninggalkan ayah, maka selama lima setengah jam, saya mengendarai mobil pelan-pelan di belakang beliau, melihat penderitaan yang dialami oleh ayah hanya karena kebohongan bodoh yang saya lakukan.

Sejak itu saya tidak pernah akan berbohong lagi.

“Sering kali saya berpikir mengenai peristiwa ini dan merasa heran. Seandainya Ayah menghukum saya sebagaimana kita menghukum anak-anak kita, maka apakah saya akan mendapatkan sebuah pelajaran mengenai tanpa kekerasan? Saya kira tidak. Saya akan menderita atas hukuman itu dan melakukan hal yang sama lagi. Tetapi, hanya dengan satu tindakan tanpa kekerasan yang sangat luar biasa, sehingga saya merasa kejadian itu baru saja terjadi kemarin. Itulah kekuatan tanpa kekerasan..”




Penn.
.
.

Don't Forget to Visit Here..

`Encyclopaedia Metallum: The Metal Archives

`Google[dot]Com

`Lemari Buku Vina

`Internet Movie DataBase

`Wikipedia